Pada Mei 2020, Indmira Group bekerja sama dengan petani Bawang Merah di Bantul untuk menjalankan Program Pertanian Terintegrasi (Integrated Farming). Integrated Farming Indmira adalah sebuah program yang mengintegrasikan pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga dapat mengontrol kualitas produk sejak dari budidaya hingga proses pasca panen.
Program ini melibatkan Indmira Group mulai dari Indmira, Petani, dan Amboja Farm. Secara singkat, sistem ini hanya melibat sedikit pihak sehingga mengurangi jalur distribusi antara petani ke konsumen dan meningkatkan kualitas produk dengan menerapkan teknologi pertanian yang presisi.
Berbagai manfaat dari program ini meliputi produk pertanian yang dapat ditelusuri, kualitas produk yang terjamin, mendekatkan jarak antara Petani sebagai pelaku produksi dengan Konsumen sebagai penerima produk.
Dalam proses budidaya (hulu), Indmira bekerjasama dengan petani bawang merah untuk melakukan subtitusi pupuk. Subtitusi pupuk ini tidak terjadi secara keseluruhan, sebesar 25% pupuk anorganik disubtitusi dengan pupuk organik.
Subsitusi pupuk ini bertujuan memberikan nutrisi seimbang bagi tanaman bawang merah. Sama seperti makhluk hidup lain, nutrisi yang seimbang merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pupuk organik yang digunakan dalam penanaman bawang merah meliputi pupuk SAN, SNN, pupuk umbi dan biopestisida Tricogreen. Proses pemupukan SNN pada bawang merah paling optimal dilakukan pada saat 30 hari pertama untuk mendukung pertumbuhan vegetative akar, batang, dan daun.
Pada pertumbuhan generative atau umbi bawang, tim mengaplikasikan pupuk umbi. Pupuk umbi ini berfungsi untuk mendukung bertumbuhan umbi menjadi maksimal sehingga memenuhi standar pasar bawang merah.
Selasa, 8 September 2020, petani panen bawang merah setelah menunggu 60 hari. Bawang Merah yang telah dipanen ini sebelumnya melewati beberapa tahapan dan perilaku khusus menggunakan pupuk organik.
Sesaat setelah panen, bawang melewati proses pengeringan sekaligus observasi dari Tim Riset Indmira melihat penyusutan yang terjadi. Dari hasil panen bawang merah pada lahan dengan luas 0.5 Ha atau 360 Ru diperoleh hasil:
Total hasil panen cabut basah 11.282kg, rerata penyusutan 32%, menghasilkan aktual product 8.678kg.
Penghematan biaya pupuk organik mencapai 50%
Lebih dari 50% kualitas produk masuk dlm grade A (bawang merah kualitas super bobot umbi > 6g).
Produktifitas 1:17kg, satu bibit menghasilkan 17kg produk (rata-rata bawang merah menghasilkan 15kg produk).
Data hasil panen menunjukkan input produksi yang minimal dengan produktifitas yang meningkat di atas rata-rata. Dengan hasil ini, petani hingga konsumen diuntungkan dengan setiap proses yang dilakukan. Petani menghasilkan komoditas yang berkualitas unggul dengan harga yang baik dan konsumen memperoleh produk unggul yang dapat ditelusur proses produksinya.