Dari Bombana Sulawesi Tenggara, menanam 313.500 pohon di Daerah Aliran Sungai untuk menghidupkan hutan dan sumber mata air
Menjaga hutan sama halnya seperti kita menjaga kehidupan, keberlangsungan hidup manusia saat ini bergantung pada keberadaan hutan. Mulai dari oksigen, air, hingga pangan diperoleh dari hutan secara cuma-cuma/tanpa berbayar. Maka sangat penting bagi kita kembali memperbaiki dan merehabilitasi hutan untuk keberlangsungan hidup manusia di masa depan.
Perbaikan dan rehabilitasi perlu diusahakan dengan kerjasama berbagai pihak. Indmira yang bergerak perbaikan dan rehabilitasi lingkungan digandeng oleh ANTAM untuk melakukan rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai) seluas 285 Ha.
Daerah Aliran Sungai berfungsi menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan ke alur sungai. Pada area tersebut, air hujan akan diserap atau disimpan dalam tanah yang nanti menjadi sumber-sumber mata air bagi kehidupan masyarakat di lereng bukit.
Menanam di lahan yang datar sudah biasa, lalu bagaimana menanam di lahan perbukitan yang harus menempuh perjalanan kaki berjam-jam dengan jalanan yang terjal? Gambaran ini menceritakan sedikit dari apa yang tim penanaman dan tim patroli lakukan setiap harinya.
Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) ini sudah mulai dikerjakan sejak awal 2019 meliputi tiga desa yaitu desa Rarowatu, Lakomea dan Toubonto. Terbagi menjadi dua jenis lahan yaitu padang (intensif) dan hutan (pengayaan).
Lahan tanam berada di atas bukit yang sulit diakses oleh kendaraan sehingga tim harus berjalan kaki selama 3 jam dengan medan yang naik turun bukit. Oleh karena itu, tim porter sering kami sebut sebagai tim kuda karena tim ini mampu berjalan puluhan kilometer dengan membawa tanaman dan peralatan tanam yang cukup berat.
Salah satu solusi untuk memudahkan penanaman, tim membuat nursery di atas bukit yang digunakan untuk aklimatisasi (adaptasi tanaman) sebelum tanam. Untuk itu, tim dibekali dengan kemampuan budidaya khususnya pembenihan untuk mensuplai bibit pohon secara mandiri.
Jenis pohon yang ditanam mengacu pada tanaman kayu dan tanaman multipurpose tree species dengan perbandingan 66:34. Tim telah berhasil menanam 313.500 pohon dengan jenis pohon biti, kemiri, durian, longkida dan aren.
Mengacu pada tujuan utamanya, penanaman membantu memulihkan ekosistem hutan. Adanya akar pohon akan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air hujan bagi sumber mata air. Menjaga mata air akan membantu kebutuhan pertanian dan masyarakat lereng bukit. Ekosistem hutan menjadi rumah bagi berbagai hewan dan bernaungnya berbagai tumbuhan.
Kini tahun 2021 memasuki tahun ketiga untuk perawatan tanaman. Perawatan tanaman meliputi berbagai kegiatan yaitu penyulaman, pendangiran, pemupukan, dan penyiraman.
Saat memasuki musim kemarau, tim melakukan pembuatan sekat bakar agar aliran api tidak menjalar ke areal lainnya. Sekat bakar ini dibuat di awal musim kemarau dan diperbaharui setiap tahun agar sekat bakar tetap bersih dari ilalang.
Rehabilitasi DAS Bombana dilakukan dengan melibatkan warga lokal yang memahami medan dengan berbagai kendalanya. Keterlibatan warga juga turut memberdayakan masyarakat lokal dan menumbuhkan rasa memiliki hutan yang akan kembali ditanam.
Butuh waktu beberapa tahun lagi untuk memetik hasil rehabilitasi DAS ini, maka kesadaran dan komitmen warga untuk menjaga hutan sudah mulai ditumbuhkan sejak awal project ini.