Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, Indonesia dipercaya sebagai asal tanaman terong. Terung mengandung antioksidan pencegah kanker serta mampu mengikat kelebihan zat besi yang bisa meningkatkan resiko penyakit jantung.
Penyiapan Larutan Nutrisi
Budidaya secara hidroponik bisa menggunakan media ataupun alat dengan berbagai macam metode, tapi yang tidak bisa ditukar hanya nutrisi. Dengan kata lain, nutrisi adalah hal yang paling utama dalam bertanam secara hidroponik. Nutrisi yang paling sering dipakai dalam hidroponik adalah nutrisi AB Mix, nutrisi ini terdiri dari 2 bagian, yaitu Nutrisi A dan Nutrisi B.
Nutrisi A terdiri dari Ca(NO3)2 (Kalsium Nitrat), KNO3 (Kalium Nitrat),dan FeEDTA (Besi EDTA). Nutrisi B terdiri dari KH2PO4 (Kalium Dihidrogen Phosfat), (NH4)2SO4 (Amonium Sulfat), MgSO4 (Magnesium Sulfat), CuSO4 (Tembaga Sulfat), ZnSO4 (Seng Sulfat), H3BO3 (Asam Borat), MnSO4 (Mangan Sulfat), NaMo (Natrium Molibdat). Formulasi Nutrisi A dan B biasanya sudah tersedia dalam kemasan di toko pertanian.
Untuk budidaya hidroponik Nutrisi A dilarutkan dalam 5 liter air, Nutrisi B juga dilarutkan dalam 5 liter air. Yang umum di gunakan di masyarakat 5 ml larutan Nutrisi A dicampur dengan 5 ml larutan Nutrisi B dan dilarutkan lagi dalam 1 liter air. Namun di Indmira, kebutuhan akan nutrisi bisa dikurangi, dengan 4 ml larutan Nutrisi A dicampur dengan 4 ml larutan Nutrisi B kemudian dilarutkan dalam 1 liter air. Larutan inilah yang digunakan sebagai nutrisi langsung untuk tanaman. Hal ini tentu lebih menghemat penggunaan pupuk/nutrisi.
Pembibitan
Rendam benih dalam larutan pupuk organik cair 2 cc/L air selama 12 jam, buang benih yang mengambang. Benih ditiriskan dan dikecambahkan dengan tissue basah selama kurang lebih 3 hari. Setelah berkecambah, benih siap disemai dalam trai semai yang sudah diisi dengan media sekam dan cocopeat 2:1. Jaga kelembaban media dengan memberikan nutrisi AB mix, dimana 4 ml larutan Nutrisi A dan 4 ml larutan Nutrisi B dilarutkan dalam 1 liter air. Bibit dipindahkan ke media semai dalam wadah polybag semai 10-14 hss. Tempatkan wadah di lokasi yang lembab dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
Penanaman dan Pemeliharaan
Setelah bibit terong yang berdaun sejati sejumlah 4 hingga 5 helai yang sehat dan berbentuk bagus, kemudian bibit dipindahkan ke polybag diameter 22 cm yang sudah berisi media berupa campuran sekam dan cocopeat perbandingan 2:1. Media sebelumnya direndam dalam disinfektan selama 1 hari, kemudian dikeringkan dan siap dipakai. Sebaiknya setiap polybag ditanami satu buah bibit supaya pertumbuhan tiap bibit tidak saling mengganggu.
Kontruksi hidroponik dengan drips irrigation menggunakan pompa speck 2m, 1 pompa mampu untuk mengairi 50 polybag. Untuk usia tanaman terong 0-1 bulan dilakukan 2x penyiraman/hari dengan nutrisi AB mix, pagi dan sore masing-masing selama 1 menit. Usia 1 bulan-panen pemompaan diselang seling, hari pertama 2x, hari berikutnya 3x, hari ke 3 sebanyak 2x, begitu seterusnya berulang-ulang dengan lama pemompaan masing-masing 1 menit. Disamping juga melihat kondisi tanaman di lapangan. Jika media agak kering, penyiraman bisa lebih sering.
Panen
Panen mulai ±3 bulan setelah tanam, setiap 3 hari sekali. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya. Buah terong tidak tahan lama, oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.