PT Indmira

Uncategorized

Mengenal Organisme Tanah, Peran dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

Organisme tanah sebagai salah satu komponen pendukung produksi dapat berperan sebagai agen daur energi dan hara di dalam tanah, perbaikan sifat fisik tanah, dan pengendali serangan hama-penyakit. Populasi organisme tanah yang merupakan sumberdaya penting dan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sifat dasar organisme tanah yang mampu berkembangbiak, beradaptasi serta memiliki kemampuan mobilisasi sesuai kondisi habitatnya akan mampu mengimbangi dinamika perubahan ekosistem yang ada di sekitarnya. 

Aktivitas organisme tanah yang merupakan organisme heterotrof akan berlangsung ketika bahan organik sebagai sumber energi tersedia untuk mendukung kehidupan mereka. Tanpa adanya aktivitas organisme tanah, bahan organik tersebut akan tetap utuh di dalam tanah dan bahkan dapat mengganggu sistem produksi tanaman. Secara umum, kehadiran organisme tanah dapat berperan sebagai agen yang mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara. Tanpa adanya peran organisme tanah mineralisasi/dekomposisi mineral ataupun bahan organik tanah berlangsung lambat.

Adanya aktivitas perombakan bahan organik, hara-hara yang terkandung di dalamnya dilepaskan dalam bentuk tersedia bagi tanaman, baik hara makro maupun mikro. Organisme tanah dapat berperan dalam perbaikan sifat fisik tanah, sebagai predator hama ataupun agens hayati yang melawan penyakit. Nah, pernahkah mendengar organisme tanah baik makro maupun mikro? Berikut merupakan contoh organisme tanah dan juga manfaatnya bagi lingkungan.

Semut

Semut merupakan serangga yang banyak ditemukan di berbagai jenis ekosistem. Semut dikenal memiliki peran sebagai serangga yang mengganggu di rumah. Akan tetapi, ternyata manfaat dan perannya jauh lebih besar di tempat yang tepat. Semut memiliki peranan sebagai agens pengurai bahan organik di tanah. Selain sebagai salah satu organisme pengurai beberapa bahan organik, semut juga termasuk sebagai musuh alami atau predator, karena memiliki sifat memangsa serangga yang lebih kecil. Sebagai contoh semut rang-rang menjadi predator hama trips sehingga dapat mengurangi populasinya.

Cacing Tanah

Cacing tanah dijumpai pada tanah yang memiliki kondisi tanah yang lembab dan subur. Cacing tanah yang ada didalam tanah akan mencampurkan bahan organik pasir ataupun bahan antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menyebabkan bahan organik akan tercampur lebih merata. Kotoran cacing tanah juga kaya akan unsur hara. Cacing tanah memiliki peran untuk meningkatkan nutrisi dalam tanah serta menjaga struktur tanah. Kotoran yang diproduksi cacing tanah juga mampu menjadi bahan penggembur tanah. Keberadaan cacing tanah juga dapat memperbaiki aerasi tanah. 

Black Soldier Fly (BSF)

Lalat BSF berbeda dengan lalat pada umumnya karena tidak membawa patogen penyakit. Lalat BSF juga dapat menjadi pengganti kapsul pil yang terbuat dari larvanya. Larva lalat BSF dikenal oleh umum dengan nama Maagot. Maggot dapat ditemukan dalam kompos, biasanya satu kilogram maggot dapat mengkonsumsi satu kilogram sampah organik. Maggot bermanfaat bagi petani untuk menggantikan pakan ternak seperti unggas dan ikan. 

Jamur Mikroriza

Mikoriza memiliki peran dalam meingkatkan pertumbuhan tanaman melalui mekanisme perlindungan tanaman terhadap patogen akar dan unsur toksik. Mikoriza memiliki mekanisme dapat memecah unsur hara yang terjerap oleh logam berat dan ion penyebab tanah masam sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Secara biologis, struktur mikoriza berfungsi sebagai pelindung bagi akar agar tidak terjadi infeksi oleh patogen akar. Selain itu, jamur mikoriza membawa manfaat dapat melepaskan antibiotik yang dapat mematikan patogen. 

Bakteri Pelarut Unsur Hara

Tanah secara mikroskopis dihuni oleh ratusan bahkan ribuan populasi mikroorganisme, baik dari golongan bakteri ataupun cendawan serta mikroba mikroba lain. Bakteri menjadi salah satu golongan mikroorganisme yang banyak ditemukan di dalam tanah, baik yang memiliki simbiosis dengan tanaman ataupun menjadi patogen. Bakteri yang banyak ditemukan bersimbiosis dengan tanaman seperti Rhizobium sp., Clostridium sp. dan Azotobacter sp. Bakteri ini mampu memfiksasi nitrogen di udara sehingga menjadi tersedia dan dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu bakteri yang berasal dari genus Pseudomonas Bacillus serta fungi diketahui dapat melarutkan fosfat sehingga dapat diserap tanaman.

Tinggalkan Balasan