Tidak semua tanaman dapat tumbuh di lingkungan dengan cuaca yang ekstrem, tidak semua tanaman pula memiliki daya adaptasi yang baik terhadap perubahan iklim yang terjadi. Oleh sebab itu, tanaman perlu bantuan dari mikroba untuk dapat bertahan di tengah cuaca yang ekstrem dan perubahan iklim yang tidak menentu.
Mikroba atau mikroorganisme merupakan organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Menurut penelitian, salah satu mikroba tanah yang dapat membantu tanaman beradaptasi dengan perubahan iklim adalah mikoriza.
Apa itu mikoriza?
Mikoriza merupakan fungi simbiotik yang tidak berbahaya dan bersifat saling menguntungkan antara fungi tanah dan akar tanaman. Simbiosis tersebut memberikan banyak keuntungan bagi tanaman, meliputi bertambah efektifnya permukaan akar dalam penyerapan nutrient dan air, fungsi akar menjadi lebih luas.
Secara simbiosis, mikoriza membantu meningkatkan toleransi tanaman terhadap kekeringan dan panas yang mencekam. Timbal baliknya, mikoriza juga memperoleh keuntungan berupa memperoleh karbohidrat dari tanaman inangnya.
Mikoriza ini terbagi menjadi dua, yaitu ektotropik mikoriza yang berasosiasi di luar sel akar tumbuhan dimana selubungnya membungkus permukaan akar dan biasa ditemukan pada tanaman kehutanan, dan endotropik mikoriza yang berasosiasi di dalam akar sel tumbuhan dan biasa ditemukan pada tanaman perkebunan.
Bagaimana cara hifa mikoriza membantu tanaman inang?
Pada saat mikoriza merasakan adanya tanaman inang, hifa mikoriza mengalami perubahan morfologis yang ditandai dengan adanya percabangan hifa yang sangat banyak. Hifa mikoriza berukuran sangat halus sehingga mudah menyebar.
Ukuran hifa yang lebih halus dari bulu akar memungkinkan hifa menyebar secara luas dan dapat masuk ke pori-pori tanah yang paling kecil (mikro) sehingga hifa bisa menyerap air pada saat kondisi kadar air di dalam tanah sangat rendah dan pada saat akar mengalami kesulitan dalam mencari air.
Penyerapan air oleh hifa yang menjadikan mikoriza dapat membantu tanaman beradaptasi dengan perubahan iklim atau pergantian musim. Khususnya perpindahan musim hujan ke musim kemarau karena pada saat musim kemarau, tanaman akan lebih toleran terhadap kekeringan.
Dari simbiosis mutualisme ini, hifa mikoriza memperoleh makanan dari sisa fotosintesis yang tidak terpakai oleh tumbuhan. Mikoriza sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang tanaman, terlebih untuk menjaga tanaman selama musim kemarau berlangsung.
Bagaimana memperbanyak mikoriza?
Secara alamiah, beberapa akar tanaman sudah ditumbuhi mikoriza, namun memang tidak semua akar memiliki mikoriza yang menguntungkan. Untuk beberapa tanaman yang kurang mengandung mikoriza, ada berbagai cara untuk menambahkannya salah satunya adalah dengan menggunakan media tanam berupa batuan zeolit.
Batu zeolit yang berbentuk granula memiliki unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan mikoriza sehingga dengan begitu mikoriza dapat berkembang dengan baik. Kemudian ditambahkan starter mikoriza dan tumbuhkan tanaman inang bagi mikoriza.
Mikoriza di dalam tanah juga dapat diperkaya dengan menambahkan pupuk organik ke dalam tanah. Pupuk organik dibiarkan bercampur dengan mikoriza dan dijaga kelembabannya selama kurang lebih tujuh hari agar mikoriza dapat berkembang dengan baik.