Yogyakarta, 30 Agustus 2019 – Pertanian merupakan sektor penopang yang penting bagi kelangsungan perekonomian di Indonesia. Dari data BPS, pada 2017 dan 2018, PDB sektor pertanian menyumbang 3,7 persen. Angka ini mampu melampaui target nasional yaitu 3,5 persen.
Selain perekonomian, sektor pertanian juga menjadi pilar penting bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045.
Hal ini membuat kebutuhan pangan menjadi sebuah permasalahan yang terus diusahakan oleh berbagai pihak. Banyak pihak tergugah untuk mencari jalan keluar dari berbagai tantangan mengenai masalah pangan.
Berangkat dari masalah tersebut, Indmira bersama dengan Jala dan Petani Muda menghadirkan Hack A Farm. Hack A Farm adalah sebuah wadah kolaborasi anak muda Indonesia yang memiliki ketertarikan di bidang pertanian untuk menghadirkan solusi berbasis teknologi bagi permasalahan di sektor pertanian.
“Hack a farm sebagai ruang bertemu bagi calon generasi muda pertanian maupun IT dengan pegiat praktisi yang sudah terlebih dahulu terjun di bidang pertanian untuk berbagai masalah riil pertanian di Indonesia.” ungkap Aryo Wirawan selaku CEO Indmira.
Acara Hack A Farm berlangsung selama 3 hari yaitu 29 – 31 Agustus 2019 di Kantor Indmira Jalan Kaliurang km 16.3 Yogyakarta. Dari 79 tim yang mengumpulkan ide melalui proposal, panitia telah menyeleksi menjadi 10 tim terpilih yang mengikuti Hack A Farm.
Turut mendukung acara ini, Niagahoster, perusahaan web-hosting di Kota Yogyakarta yang sama-sama memiliki fokus mendorong pemanfaatan teknologi di segala sektor. Kepada peserta Hack A Farm, Niagahoster membagikan pentingnya memiliki aset digital untuk keperluan marketing dan memperkuat branding ide-ide start-up yang akan dibangun.
“Pastikan solusi yang kalian tawarkan untuk para petani, untuk masyarakat itu didengar dan digunakan oleh banyak orang. Bagaimana caranya? Karena ini eranya digital, hadirlah di dunia maya. Setelah mematangkan ide di Hack A Farm ini, buatlah akun media sosial, buat laman website, pakailah media-media ini untuk menyebarkan ide-ide sosial teman-teman.” ucap Ayunda Zikrina, Brand and Reputation Manager Niagahoster.
Kesepuluh tim yang telah lolos seleksi ini diundang untuk live in dan workshop selama tiga hari guna menggali insight dan memantapkan permasalahan yang diangkat. Puncak dari acara ini adalah hackathon dimana para peserta mengembangkan dan mewujudkan ide yang telah disusun sebelumnya melalui produk digital (aplikasi, website) maupun produk teknologi lain dalam waktu 36 jam. Ketiga tim dengan ide terbaik akan dipilih untuk dapat melalui proses inkubasidan project piloting bersama dengan partner Hack A Farm.
Harapan utamanya Hack a farm ini bisa menghasilkan inovasi yang mempunyai real impact terhadap petani, bukan hanya konsep, tetapi betul-betul mempunyai nilai yang bisa dimanfaatkan” tambah Aryo.