Project rehabilitasi pada lahan bekas tambang nikel berlokasi di PT. Bintang Delapan Mineral, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Luas daerah pertambangan yang dimiliki PT. Bintang Delapan Mineral sebesar 47.000 Ha. Karakteristik tanah pada bekas tambang nikel memiliki kandungan unsur hara, PH tanah yang rendah, serta terjadi pemadatan tanah. Selain itu, tanaman disekitar lahan bekas tambang memiliki pertumbuhan yang kurang baik karena adanya defisiensi unsur hara.
Tekstur tanah lempung, liat berpasir
PH 5,5 – 5,8
Curah Hujan Tinggi
Tahap awal sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu dilakukan plotting. Kegiatan plotting ini bertujuan menentukan posisi lubang tanam serta ukuran jarak tanam
Pengaplikasian biostimulan di sekitar lubang tanam bertujuan untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah. Sebelum dilakukan pengaplikasian biostimulant, tanah digemburkan agar biostimulant dapat lebih mudah memperbaiki struktur tanah. Biostimulant yang digunakan khusus untuk memperbaiki lahan pasca tambang. Biostimulant ini mengandung asam-asam organik, unsur makro dan mikro, serta BPS (Bakteri Pendegradasi Sulfat).
Kegiatan revegetasi dilakukan dengan penanaman Sengon Laut (Paraserianthes falcataria). Tanaman sengon laut dinilai sebagai tanaman yang cepat tumbuh, mampu tumbuh di berbagai karakteristik lahan, guguran daun layu yang jatuh ke tanah dapat memberikan kontribusi sebegai penyedia unsur nitrogen dan pupuk organik bagi permukaan tanah. Selain itu hasil dari tanaman sengon ini memiliki nilai ekonomi yang baik. Perkiraan tinggi sengon dalam 1 tahun sekitar 3 meter
Mewujudkan planet bumi yang lebih baik melalui lingkungan dan produksi pangan berkelanjutan. Kolaborasi menciptakan cara yang lebih baik untuk tumbuh