Pemenang Hackafarm 2019 Bisa Jadi Opsi Teknologi Pertanian Masa Depan​

Yogyakarta, 4 September 2019 – Alat pendeteksi penyakit pada tumbuhan yang diproduksi oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada berhasil memperoleh prestasi sebagai juara 1 pada kompetisi Hackafarm 2019 yang diadakan oleh Indmira. Tim yang bernama Nlxupi ini terdiri dari Ridwan Afwan Karim, Muhammad Hafidh Winayasakti, dan Ahmad Fatullah. Pada lomba ini, Nlxupi memberikan solusi melalui sebuah aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi perencanaan penanaman dan diagnosi penyakit dan hama yang menjangkiti tanaman.

Juara 2 diperoleh tim Agrowbot yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Brawijaya. Agrowbot adalah sebuah robot penghasil medan elektromagnetik Extremely Low Frequency (ELF). Robot ini berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan dan ketahanan tanaman cabai merah. Juara 3 diperoleh Unafeed yang memproduksi alat pakan sidat berbasis IoT. Unafeed berangkat dari permasalahan pada budidaya sidat dimana pola pemberian pakan belum optimal, biaya tenaga kerja tinggi dan harga pakan ikan sidat yang mahal.

Hackafarm sebagai ruang bertemu bagi calon generasi muda pertanian maupun IT dengan pegiat praktisi yang sudah terlebih dahulu terjun di bidang pertanian untuk berbagai masalah riil di Indonesia. Hackafarm berlangsung selama tiga hari mulai 29 – 31 Agustus 2019 di Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Indmira bekerja sama dengan JALA dan Petanimuda.org. Lima workshop turut dihadirkan guna membantu tim finalis dalam mengembangkan idenya.

Selama tiga hari ini CEO Indmira turut mendampingi finalis dan berperan menjadi mentor yang dapat memberi saran-saran bagi para tim. “Harapan utamanya Hack a farm ini bisa menghasilkan inovasi yang mempunyai real impact terhadap petani, bukan hanya konsep, tetapi betul-betul mempunyai nilai yang bisa dimanfaatkan” ungkap Aryo Wiryawan selaku CEO Indmira.